PERSEMAIAN PADI SAWAH TOT
Sumber Gambar: http://www.google.co.id |
Persemaian hanya dilakukan pada sistem TOT dengan transplanting. Pada TOT sistem tabela, persemaian tidak perlu dilakukan.
Waktu untuk melakukan persemaian ialah 21-25 hari sebelum tanam. Persemaian ini sebaiknya dilakukan di lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami. Maksudnya agar bibit yang sudah siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanam mudah diangkut dan tetap segar. Bila lokasi persemaian jauh maka bibit yang diangkut dapat stres. Bahkan, bila harus menunggu waktu tanam yang agak lama bibit dapat mati.
Untuk benih sebanyak 25-30 kg yang akan ditanam dalam 1 ha lahan sawah, luasan bedengan persemaian yang dibutuhkan 1 are atau 100 m2. Jika ukuran petakan sawah biasanya sekitar 50 x 100 m, maka luas bedengan persemaian dapat menggunakan seperlima bagaian dari satu petakan sawah saja.
Lahan calon persemaian perlu diolah terlebih dahulu. Biasanya dilakukan pembajakan atau pencangkulan 3 kali agar tanah berlumpur dan tidak lagi terdapat bongkahan. Lahan yang sudah halus lumpurnya lalu dipetak-petak dengan ukuran 1 x 10 m, berarti untuk bibit sebanyak di atas ada 10 petak persemaian kecil-kecil. Antarpetak dibuat park atau jarak selebar 30 cm. Petakan kecil memanjang dengan park ini dimaksudkan juga agar mempermudah mengatur kelebihan air. Seperti diketahui saat awal pembibkan, kecambah yang baru tumbuh perlu memperoleh kelembapan yang cukup tetapi bukan berupa genangan.
Benih-benih yang sudah berkecambah ditebar di persemaian secara hati-hati. Usahakan penyebarannya merata agar benih yang tumbuh tidak salmg bertumpukan. Benih tidak perlu benar-benar terbenam ke tanah karena dapat menyebabkan kecambah terinfeksi patogen penyebab busuk kecambah.
Kecambah akan tumbuh dengan cepat setelah ditebar di persemaian. Hingga umur satu minggu kebutuhan hara masih disuplai oleh kandungan makanan dalam keping biji. Setelah itu bedengan persemaian seluas 1 are diatas perlu ditabur 2,5 kg Urea, 1 kg TSP, dan 1 kg KCl.
( sumber : Bertanam padi sawah tanpa olah tanah/ Prof. Dr. Muhajir Utomo, Ir. Nazaruddin)
0 komentar:
Posting Komentar