Teknologi Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan di Agroekosistem Dataran Rendah
Rata-rata produktivitas padi sawah di lokasi pengembangan padi sawah di
Yahukimo berkisar 1-1,2 ton/ha GKG. Untuk meningkatan produktivitas dan
mengurangi ketergantungan beras dari luar, maka BPTP Papua bekerjasama
dengan Pemda Kabupaten Yahukimo melakukan beberapa serangkaian
pengkajian terhadap komoditas padi sawah ini.
Pada Tahun 2006 BPTP Papua melaksanakan kegiatan adaptasi varietas padi sawah dengan mengintroduksi 7 varietas unggul. Dari 7 varietas yang diuji, hanya varietas Memberamo dan varietas Ciherang dapat beradaptasi dengan produktivitas 3,7 t/ha GKG dan 4.2 t/ha GKG. MT 2007 dilanjutkan melakukan pengujian dosis pupuk. Penggunaan dosis pupuk Urea 250 kg/ha+SP 36 100 kg/ha+KCl 100 kg/ha memberikan produktivitas varietas Ciherang 4,6 t/ha GKG dan Memberamo 3,9 t/ha. Pada MT 2008 dilakukan kajian penentuan waktu tanam terhadap varietas memberamo dan ciherang. Waktu tanam yang terbaik adalah bulan Agustus dengan tingkat produktivitas 5,65 - 6,25 t/ha GKG. Pengkajian MT 2009 dilakukan kegiatan pengembangan varietas memberamo dan ciherang dengan waktu tanam bulan Agustus dan dosis pupuk rekomendasi kajian. Dari kegiatan ini 80% paket rekomendasi diadopsi petani di lokasi pengembangan padi sawah tadah hujan.
Pada Tahun 2006 BPTP Papua melaksanakan kegiatan adaptasi varietas padi sawah dengan mengintroduksi 7 varietas unggul. Dari 7 varietas yang diuji, hanya varietas Memberamo dan varietas Ciherang dapat beradaptasi dengan produktivitas 3,7 t/ha GKG dan 4.2 t/ha GKG. MT 2007 dilanjutkan melakukan pengujian dosis pupuk. Penggunaan dosis pupuk Urea 250 kg/ha+SP 36 100 kg/ha+KCl 100 kg/ha memberikan produktivitas varietas Ciherang 4,6 t/ha GKG dan Memberamo 3,9 t/ha. Pada MT 2008 dilakukan kajian penentuan waktu tanam terhadap varietas memberamo dan ciherang. Waktu tanam yang terbaik adalah bulan Agustus dengan tingkat produktivitas 5,65 - 6,25 t/ha GKG. Pengkajian MT 2009 dilakukan kegiatan pengembangan varietas memberamo dan ciherang dengan waktu tanam bulan Agustus dan dosis pupuk rekomendasi kajian. Dari kegiatan ini 80% paket rekomendasi diadopsi petani di lokasi pengembangan padi sawah tadah hujan.
Sumber: BPTP Papua/ Badan Litbang Pertanian
0 komentar:
Posting Komentar