slide

Jumat, 14 September 2012

PERSIAPAN LAHAN PADI SAWAH TOT


PERSIAPAN LAHAN PADI SAWAH TOT

Sumber Gambar: http://www.google.co.id
Dalam penanaman padi sawah sistem TOT ini persiapan lahan merupakan kegiatan pengganti pengolahan tanah. Jadi, persiapan lahan harus dilakukan dengan baik agar tanaman dapat tumbuh bagus dan berproduksi tinggi.

Jika. dihitung dari waktu panen padi musim sebelumnya maka persiapan lahan sudah dimulai pada saat panen. Padi yang sudah masak dipotong batangnya pada ketinggian 20 cm dari atas tanah. Sisa tanaman padi ini dibiarkan saja di petakan sawah. Tak perlu dibakar atau dibuang. Rumput atau gulma pun dibiarkan saja.

Air yang tersisa dikeluarkan agar petakan sawah menjadi kering. Bagian pematang sawah tempat saluran air ke luar perlu dibuka sementara bagian pematang tempat air masuk ditutup. Kondisi lahan kering beserta singgang dan gulmanya ini dibiarkan selama 2-3 minggu.

Penyemprotan herbisida dilakukan setelah singgang berumur 2-3 minggu, tanah dalam keadaan kering, dan dilakukan jika kondisi cuaca cerah. Gunakan herbisida pasca tumbuh, seperti merk Polaris dengan dosis 5 1 per ha. Biasanya untuk penyemprotan digunakan alat semprot punggung bernosel biru. Dalam 1 petakan lahan dapat dilakukan penyemprotan oleh beberapa tenaga kerja, misalnya 4-6 orang sekaligus agar penyemprotan dapat berlangsung rapi dan efektif. Selesai disemprot lahan dibiarkan selama 5-7 hari agar herbisida bereaksi ke singgang dan gulma yang tumbuh di petakan sawah.

Dari berbagai hasil penelitian, selain Polaris, jenis herbisida pasca tumbuh yang dapat digunakan untuk sistem penanaman tanpa olah tanah ini ialah Spark dan Bimastar. Dosis pemakaian Spark biasanya berkisar antara 8-.10 1 per ha. Dosis pemakaian Bimastar 5-7 1 per ha. Dosis pemakaian Polaris juga 5-7 1 per ha. Penentuan jenis dan dosis herbisida untuk lahan baru (padi musim pertama) tergantung dari jenis dan ketebalan gulma. Untuk lebih pastinya perlu dikonsultasikan dengan penyuluh pertanian setempat.

Setelah 5-7 hari dari penyemprotan herbisida, gulma mulai tampak menguning atau mati. Saat inilah air mulai dimasukkan kembali ke dalam petakan sawah. Air tak perlu terlalu tinggi dari permukaan tanah, cukup 2-5 cm saja. Pemberian air perlu diawasi agar muka air dapat dipertahankan tidak lebih dari 5 cm. Lama perendaman ini sekitar 5-7 hari, tergantung dari kekerasan tanahnya. Tiga hari sebelum perendaman berakhir, berikan herbisida pra tumbuh, misalnya Ronstar dengan dosis 5 1 per ha. Perendaman dibiarkan selama 3 hari agar herbisida secara efektif mematikan biji-biji gulma. Selam itu tujuan perendaman adalah agar tanah cukup lunak untuk penanaman.

Usai perendaman, kondisi petakan sawah menjadi macak-macak dan slap ditanami. Bibit hasil semaian sudah dapat langsung ditanam. Namun, jika dirasa mengganggu singgang atau gulma yang telah mati dapat direbahkan, dibabat, atau dibenamkan ke dalam tanah.

( sumber : Bertanam padi sawah tanpa olah tanah/ Prof. Dr. Muhajir Utomo, Ir. Nazaruddin) 

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More